mungkin akhir-akhir ini isi blog saya agak paradox. di sisi lain isinya jalan-jalan. di sisi lain isinya sedih-sedih curhatan hati.

besok, dia akan menikahi calon istrinya yang dijodohkan oleh keluarganya. siapa saya dibanding calonnya itu di mata keluarganya. saya? anak kemarin sore yang baru kenal tiga bulan. sedangkan calonnya udah hampir 5 tahun lebih dikenalkan.

buat saya dia itu soundtrack gerimis dan romansa kla project saya.

buat saya semua rasa ini kaya belum selesai. kaya belum ada endingnya tapi tiba-tiba hilang. kaya nonton dvd, disc nya rusak di tengah-tengah jalan dan kamu ga tau endingnya. bisa liat endingnya karena diceritain orang atau baca di internet.

hari minggu kemarin, waktu saya masih di Balikpapan, dia nelpon. sama. kaya sebelum-sebelumnya. kaya ga ada apa-apa. kaya kami masih akan bareng-bareng terus. dia ngasih saya lagunya dewi lestari feat arina mocca. judulnya AKU ADA. cocok banget sih buat soundtrack patah hati. katanya setiap denger lagu itu dia inget saya. (ya ampun.. kayanya kalo hati gw bisa di rontgent, pasti boncel-boncel penuh bekas luka deh.. I don’t get any idea what kind of life im doing now..)

Melukiskanmu saat senja

Memanggil namamu ke ujung dunia

Tiada yang lebih  pilu

Tiada yang menjawabku

selain hatiku Dan ombak berderu
Di  pantai ini kau slalu sendiri

Tak ada jejakku di sisimu

Namun saat ku  tiba

Suaraku memanggilmu

akulah lautan Ke mana kau s‘lalu  pulang
Jingga di bahuku

Malam di depanku

Dan bulan siaga sinari  langkahku

Ku terus berjalan Ku terus melangkah

Kuingin kutahu engkau  ada
Memandangimu saat senja

Berjalan di batas dua dunia

Tiada yang  lebih indah

Tiada yang lebih rindu

Selain hatiku Andai engkau  tahu
Di pantai itu kau tampak sendiri

Tak ada jejakku di  sisimu

Namun saat kau rasa Pasir yang kau pijak pergi

akulah  lautan Memeluk pantaimu erat
Jingga di bahumu

Malam di  depanmu

Dan bulan siaga sinari langkahmu

Teruslah berjalan Teruslah  melangkah

Ku tahu kau tahu aku ada

ga enak banget rasanya. ga enak banget jadinya di otak. hati sama otak saya kaya lagi bertarung. siapa yang akan ambil alih kewarasan saya setelah ini. kadang saya mikir, mendingan endingnya bertengkar. lebih bisa nerima. tapi satu yang bikin saya tetep waras (sempet diambang depresi) adalah saya percaya saya mau naik kelas. cobaan Allah buat saya selalu special. saya yakin endingnya buat saya nanti manis banget. just keep believing.

terakhir kali saya ketemu adalah hari rabu kemarin. di sela-sela lembur malem dia nyamperin saya ke kantor. we took short night riding around my office. he hugged me. rasanya pertahanan air mata saya hamper runtuh. kalo ga sadar saya lagi in the middle of komite kredit, saya pasti udah nangis.

saya kemaren dengerin lagi lagu nina. baru didengerin lagi baik-baik dan ngartiin seluruh baitnya.

“I didn’t mean to make you mine baby. but I took the risk and fell for you”

in the beginning memang saya sih yang salah. sok tegar, sok kuat, sok penasaran, sok berani. saya lupa saya punya seonggok daging namanya hati yang bukan dari baja. manusia cuma bisa berharapkan. semua keputusan tetep harus nurut yang Maha menentukan.

so here we are.. super short relationship yang kerasa kaya bertahun-tahun upside down nya. if you read this, I wish you very happy life ahead. saat nya menenggelamkan diri lagi sama kerjaan. I guess im gonna get through this. pasti bisa.