Trip to Flores : Flores, Negeri yang Berbunga-bunga

Pulau Lembata dari Bukit Nilo Maumere. taken by ajeng karina sari.

Pulau Lembata dari Bukit Nilo Maumere. taken by ajeng karina sari.

Saya lupa bagaimana awalnya saya berkenalan dengan daerah ini. Tepatnya saya tidak ingat pasti apa yang membawa saya akhirnya bisa menjejakkan kaki di sana. Yang saya ingat, hanya adegan pada saat saya menonton documenter ring of fire yang menceritakan petualangan keluarga Tanzil pada saat menjelajahi Indonesia dengan motor mereka. Episode musim pertama mereka sangat berkesan. Mereka mencoba menakhlukkan gugusan kepulauan bagian Selatan Indonesia. Mulai dari Kupang sampai ke Jakarta. Saya tidak pernah absen untuk menyaksikan petualangan mereka. Bagian mana yang paling membekas? Pulau Flores dan Nusa Tenggara Timur secara keseluruhan. Saya sampai mengunduh lagu Dira Sugandi yang menyanyikan ulang lagu daerah asal Flores, judulnya IE. Lagu tersebut menjadi backsound oenutup acara ring of fire yang saya tonton. Saya sungguh terbawa suasana. Lagu IE ini adalah lagu mengenai suara burung yang indah di pedalaman hutan Flores.

Bougainvillea is all aroung

Bougainvillea is all aroung

Sejak saat itu, saya tau saya harus ke Flores. Saya ingin mengunjungi dan memahami masyarakat Flores. Berkenalan secara mendalam dengan mereka. Saya juga ingin melihat langsung keindahan Flores.

Setahun berselang sejak terakhir saya menyaksikan acara tersebut. Seperti biasa saya akan menyusun sebuah perjalanan tahunan yang saya gunakan untuk kabur dari rutinitas kerja. Tahun ini saya ingin perjalanan yang lebih bermakna. Saya ingin meninggalkan hati saya di sebuah tempat untuk kembali lagi ke sana. Lalu saya ingat seorang teman saya yang pernah melakukan perjalanan ke Flores beberapa tahun lalu dan saya sungguh terpana melihat hasil fotonya. Oke, tahun ini harus ke Flores!!

Riset dimulai. Mulai dari peta Pulau Flores. Hal ini selalu saya lalukan. Saya juga terbiasa membeli peta besar untuk membantu arah perjalanan saya. Hal ini juga saya lakukan untuk menghindari kesalahan informasi yang diberikan internet (banyak tuh contohnya! Beberapa travel agent abal-abal bikin trip ke suatu daerah eh salah masang fotonya. Zonk banget kan.). Lagi pula, saya merasa wajib memahami wilayah Negara kita yang super luas. Malu kan kalo tiba-tiba ditanyain orang luar negeri di mana itu Maumere dan saya ga tau (bahkan salah satu senior saya ada yang pernah berbincang sama koleganya di telpon “Hah kamu di Mamuere ya sekarang?? Itu kan jauuh bgt di Maluku” dalem hati saya langsung batin “Helloooooo Mas!! Maumere itu di Flores kali..” kirain dia tau lokasinya di mana karena ngomong jauhnya meyakinkan banget..). Jadi saran saya, biasakanlah untuk melakukan riset singkat tentang lokasi yang ingin kalian kunjungi. Jangan sampai salah persepsi dan salah mempersiapkan diri.

Ada beberapa blog yang saya baca. Beberapa penulisnya melakukan perjalanan overland (menjelajahi daratan), lalu saya membandingkan dengan peta yang saya punya untuk estimasi lama perjalanan. Setelah menghitung waktu tempuh perjalanan dan daftar semua lokasi yang saya mau, ternyata butuh 10 hari perjalanan.. sisa cuti tahun itu tinggal berapa saudara-saudara?? Sisa 4 hari!! Hahahaha. Untuk perjalanan ini, saya perlu cuti 5 hari secara keseluruhan. Huhuhuuu.. sulit.. tapi saya tetap optimis untuk merencanakan perjalanan ini.

Saya mulai menghubungi pihak operator kapal untuk sailing trip nya. Hasil penyelusuran saya, dengan 10 hari perjalanan, saya bisa melakukan 6 hari overland trip dan 4 hari sailing trip. Sailing trip ini sudah ada operatornya. Saya harus memastikan berapa biayanya untuk estimasi biaya. Bulan januari saya hubungi, katanya ombak masih kencang mbak, nanti maret dikabarin lagi buat estimasi biaya terbaru karena BBM baru naik (terima kasih pemerintah, mafia minyak dan para trader minyak yang membuat Negara kita harus menaikkan harga BBM. Kebijakan kalian akhirnya mempengaruhi perjalanan saya. *jadi serius*). Okelah demi kesejahteraan nelayan, gapapa deh naik.. mari menabung lebih banyak. Hahahaha. Eh sampe bulan Maret, saya tidak kunjung diberikan kabar. Akhirnya saya hubungi kembali. Tapi tetap tidak bisa diberikan kepastian mengenai harga. Ah udah ah cari yang lain. Akhirnya… saya berakhir dengan TRAVELMATE ID. Travel ini akan mengadakan trip ke flores dan sudah pernah mengadakan sailing trip. Saya telpon lah. Nama owner nya Bang Malik. Setelah berbincang sedemikian lama, akhirnya Bang Malik bersedia bantuin saya bikin itinerary yang sesuai sama kondisi lapangan. Awalnya saya mau berangkat dari Lombok dan berakhir di Maumere. Tapi akhirnya atas saran beliau, diubah menjadi berawal di Maumere dan berakhir di Lombok. Yeay!! Alhamdulillah ya.. dan ternyata lagi, Bang Malik ini kenal sama temen-temen saya di Makassar karena pernah main ke sana dan ditemenin ke pulau seberang. Emang ya rejeki ga ke mana..

Trip jauh kaya gini juga tidak mudah untuk menemukan anggota trip yang sejalan, sevisi, satu gaya dan yang penting satu jadwal dan cocok budget-nya. Setelah drama di sana sini. Akhirnya akan overland bersama empat teman saya dan sailing trip ditambah dua teman saya lagi yang akan bertemu di Labuan Bajo. Tebak berapa biaya seorang untuk total overland dan sailing trip di luar pesawat? Cukup 4.4 juta saja. Saya pikir ini murah banget dibanding harus ke raja ampat yang habis puluhan juta.

my overland trip mate :)

my overland trip mate 🙂

Tapi kemudian, masalah cuti belum selesai. Ditambah dengan permasalahan jadwal trip yang sulit diwujudkan karena melewati tanggal akhir bulan yang akan susaaah sekali ditinggalkan di kantor saya. Bos pasti ga akan ngasih apapun alasannya kecuali force major. Saya hampir menyerah sampai akhirnya saya dapet kabar kalau saya lolos assessment salah satu bank untuk penempatan pusat di Jakarta. Mulai kerja awal Juni. Pas banget kan. Abis resign, jalan-jalan dulu, baru mulai kerja lagi. Hehehehe. Ga pake mikir lama, saya ambil tawarannya. Toh di Jakarta juga bisa ketemu ibu bapak setiap hari..

Petualangan dimulai!

IMG_1843

Kemana saja kami selama di Flores? Banyak banget!! Saya cukup ambisius kali ini. saya tidak mau melewatkan satu pun lokasi yang perlu dikunjungi. Walaupun akhirnya ada yang terlewat tapi itu loaksinya di dekat kota Labuan Bajo, jadi kalaupun saya ingin mengulangi, saya tinggal terbang sendiri ke Labuan Bajo. Flores ini landscape nya kelewat cantik! Banyak versi yang menceritakan asal mulai nama flores. Flores dalam bahasa Portugis yang berarti bunga. Bunga apanya ini? apa bunga secara harfiah atau analogi terhadap sesuatu hal yang secantik bunga? Ada beberapa pihak yang berpendapat Flores ini diberikan Bangsa Portugis sebagai bangsa asing yang pertama ke pulau ini karena menemukan banyak bunga bougenville di sekitar Maumere. Ada juga yang bilang, bunga ini mengacu pada keindahan bawah laut Flores yang menyerupai hamparan kebun bunga. Yang mana saja menurut saya bisa benar karena memang Flores secantik itu. Mulai dari maumere kami menjelajahi Bukit Nilo dan melihat pulau Lembata di kejauhan (cantik ini Lembata, oke disimpen buat selanjutnya sambil ke Larantuka, Lamarela, Alor, Rote.. hahahaha), mengarah ke Moni untuk melihat matahari terbit khas Kelimutu, lalu ke Ende untuk singgah di Rumah Pengasingan Bung rKarno, kemudian mengarah ke utara untuk melihat kecantikan gugusan kepulauan Riung 17 Pulau, lalu ke selatan untuk mendaki menuju Waerebo, kemudian mengejar kapal untuk menyebrang ke pulau Kanawa kemudian diteruskan dengan 4 hari di atas kapal untuk berlayar menuju Lombok. Ah.. saya sudah membayangkan akan seperti apa menyenangkannya.. Masing-masing destinasi akan saya ceritakan dalam postingan terpisah ya.

looks like, i left my heart there 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s