Selamat pagi Kelimutu

from pangeran-surga.blogspot

from pangeran-surga.blogspot

Pernah lihat uang lima ribuan jaman dulu? Kalau kamu generasi 90an, pasti pernah lihat. Itu uang pecahan 5000 yang paling saya suka. Di balik gambar pahlawannya, ada lukisan Danau Kelimutu. Danau yang terkenal dengan warna airnya yang berubah-ubah. Katanya sampai saat ini belum ada yang tau apa faktor yang menyebabkan perubahan tersebut.

Alhamdulillahnya, setelah lima belasan tahun berlalu sejak pertama kali pegang uang itu, saya berhasil menginjakkan kaki di Kelimutu.

Untuk mengunjungi Kelimutu kamu harus menginap di Desa Moni (desa terakhir yang paling dekat dengan Kelimutu). Perjalanan dari Maumere ke Moni hanya sekitar dua jam perjalanan. Sampai di Moni kami langsung menuju penginapan. Penginapan kali ini direkomendasikan oleh sahabat saya yang sebelumnya sudah pernah ke sini. Nama yang punya Om Oscar. Penginapannya masih baru jadi bangunannya ala jaman sekarang. Minimalis. Tapi jangan salah. Ranjangnya spring bed, kamar mandi ada air panasnya dan dilengkapi dengan kelambu anti nyamuk di ranjangnya. Homey bgt pokoknya. Penginapan ini juga dekat dengan warung makan yang lumayan enak dan halal. Saya rekomendasi banget penginapan ini. Rate nya sekitar 200ribu/malam.

ini kasurnya. lucu kan. romantis gimana gitu..

ini kasurnya. lucu kan. romantis gimana gitu..

Sampai di Moni kami makan dulu dan diskusi mengenai rencana naik Kelimutu besok paginya. Oh iya, Bang Jodi ngasih tau, tradisi di Flores kalo lagi makan belum selesai jangan minum dulu. Kalo udah keburu minum udah dianggap selesai dan ga boleh makan lagi. Jadi, kami berusaha ga minum sebelum selesai makan. Hahahaha.

Udara mulai dingin dan kami mulai mengantuk. Sampai jumpa Kelimutu.

Esok paginya kami berangkat pukul 04.30. cukup terlambat dari jadwal perjanjian. Hehehe. Perjalanan dari Moni sampai ke tempat parkir lokasi Kelimutu hanya sekitar 45 menit. Saya sudah deg-degan aja nih ga nyampe liat sunrisenya. Tapi katanya naik ke atas cuma 15 menit. Oke kita coba. Baju sudah pake sweater dan kerudung dari bahan pashmina supaya hangat. Memang pada awalnya cukup dingin. Tapi lama-lama ga terlalu dingin sih. Oh iya jangan lupa untuk bawa headlamp ya. Karena naiknya masih gelas dan butuh penerangan untuk keselamatan.

Saya sebenarnya lebih senang mendaki malam karena manajemen ekspektasi saya bisa mengendalikan pikiran tentang titik tujuan yang akan dicapai. Kalo malem kan kita tinggal ngeliatin langkah kaki di bawah dan mencoba terus bergerak. Kalo siang-siang akan kelihatan sejauh mana titik yang akan dituju. Kadang hal tersebut membuat saya ciut. Hehehe.

Untungnya sampai di atas matahari belum sepenuhnya muncul. Kami berdoa supaya tidak mendung dan dapat melihat sunrise dengan sempurna. Sekitar 20 menit kemudian… taraaaaaaaaaaa

cantik kan!!!

cantik kan!!!

The one that I love, the sun is rises!!! Perlahan kami melihat Danau Kelimutu yang berwarna warni. Tiga kawah danau dengan warna yang berbeda. Lokasi danau ini tidak berada di satu garis lurus dari titik pemantauan. Dua berjejer segaris dan satu lagi membelakangi pos pemantauan. Jadi kalau mau dapet foto lengkap tiga danau, harus pake drone atau dji phantom.

sunrise selalu membuat muka cerah tanpa sentuhan kamera 360. hahaha

sunrise selalu membuat muka cerah tanpa sentuhan kamera 360. hahaha

doing some fushion, they said.

doing some fushion, they said.

Saya cuma bisa menganga. Diam. Terharu. Akhirnya berhasil melihat salah satu tempat ajaib di Indonesia.

Lari sana sini, pose sana sini dan berusaha mengabadikan setiap titik. Ga sering-sering kan bisa ke sana. Hehehe.

DSCF0243

DSCF0259

my heart draws a dream. yeaaah.

my heart draws a dream. yeaaah.

DSCF0296

in front of the other lake. i can say, this one is the most mystic than the other. i dont know why.

in front of the other lake. i can say, this one is the most mystic than the other. i dont know why.

Di pos pemantauan ini ada beberapa orang om dan tante yang jualan kopi atau pop mie. Kalau ada waktu, boleh kok mampir beli dagangan mereka sambil berbincang-bincang. Rosa, sahabat saya, menitipkan sebungkus kopi Toraja untuk om …. Penjual kopi yang menemaninya waktu solo traveling ke Kelimutu. Kemudian saya mencari beliau untuk menyerahkan titipan Rosa tersebut. Akhirnya kami membeli dagangan beliau sekalian dan memandangi Kelimutu sekali lagi.

Kata Wikipedia,  Informasi tentang Kelimutu itu seperti ini,
Kelimutu merupakan gabungan kata dari “keli” yang berarti gunung dan kata “mutu” yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.

Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna – warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau “Tiwu Ata Polo” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau “Tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.

Puas liat Danau Kelimutu dari berbagai sisi, akhirnya kami turun untuk bergerak ke Ende dan meneruskan perjalanan. Sampai ketemu di Ende  🙂

sumringah kan muka-muka kami. hehehe

sumringah kan muka-muka kami. hehehe

DSCF0298

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s