Melarikan diri di Jakarta

Agaknya judul tulisan ini cukup ironi ya. Bagaimana bisa kita melarikan diri tapi tetap di Jakarta? Tapi bukannya kita semua butuh jeda spasi dalam rentetan perlombaan setiap hari menjalani hidup di Ibu Kota tanpa harus jauh-jauh berkendara ke Sentul atau Gunung Salak sana, membuang jatah cuti yang tidak seberapa, dan mengorbankan produktivitas. Kita bisa tetap “kabur” dengan tetap mendapatkan semua fasilitas jempolan ala Jakarta dengan sedikit strategi yang pintar. Bagaimana caranya “kabur” di tengah-tengah rutinitas? Yaitu dengan tinggal di jantungnya.

Beberapa teman saya sengaja mengasingkan diri mereka ke hotel tertentu hanya agar bisa fokus mengerjakan dead line mereka atau sekedar menjernihkan akhir pekan mereka dengan keheningan ala kamar hotel yang sunyi atau kadang ia bersama tim kantornya menyewa kamar hotel untuk berkumpul dan lembur mengerjakan proposal mereka. Tapi siapa yang sanggup jauh-jauh dari semua kemudahan fasilitas hidup? Jadi menghilang ke tengah hutan atau pelosok pedesaan sepertinya bukan solusi jangka pendek yang baik untuk menghilang ya.

morissey-1

Sumber : iammorrissey.co

Salah satu sanctuary menarik di jantung ibu kota yang bisa anda coba. Lokasinya di Jalan KH Wahid Hasyim No. 70 Menteng Jakarta Pusat. Namanya Morrissey Hotel Residences. Ini bukan sekedar hotel tapi lebih mirip kepada apartemen nyaman ala reseidensial dengan pelayanan serviced apartment. Arsitekturnya unik dan menarik. Anda akan dengan mudah menemukannya di tengah-tengah gedung lainnya.

Sepertinya hotel ini memang diperuntukkan bagi berbagai tipe penghuni ibu kota yang membutuhkan ketenangan. Tipe kamar di hotel ini disesuaikan dengan kebutuhan tamu yang datang mulai dari tipe Studio Queen, Studio Luxe, The loft dan The apartment. Jangan khawatir dengan fasilitasnya, seluruh kamar sudah dilengkapi dengan living room dan kitchen set yang cukup lengkap. Yang pasti, anda akan menemukan keheningan yang meningkatkan produktivitas di sana.

morissey-2

Studio Queen Bed Room | Sumber iammorrissey.co

morissey-3

Studio Kitchen Set | Sumber : iammorrissey.co

morissey-4

City Luxe Bedroom | Sumber : iammorrissey.co

morissey-5

City Loft Living Room | Sumber : iammorrissey.co

morissey-6

The Apartment Living Room | Sumber : iammorrissey.co

morissey-7

Sumber : iammorrissey.co

Kamar-kamar ini juga dilengkapi dengan berbagai teknologi penunjang kehidupan seperti wifi, TV LCD, DVD, Brankas, hairdyer dan lain-lain. Cukup bawa diri anda, beberapa helai pakaian dan laptop maka anda akan siap menghasilkan sesuatu sepulang dari sini.

Anda juga akan mendapatkan fasilitas breakfast untuk 2 orang, complimentary non-accumulative 4 pieces laundry per day, free usage of laundry room, free access to swimming pool and fitness center. Jika anda tidak terlalu percaya dengan orang lain untuk menangani pakaian anda, bisa juga menggunakan fasilitas Self – Service Laundrette

Betul-betul tempat yang tepat untuk melarikan diri kan? Anda tidak perlu pergi ke mana pun untuk menghabiskan waktu anda atau mencari kebutuhan yang anda butuhkan. Anda juga bisa menghabiskan waktu dengan sekedar duduk-duduk di Resident’s Lounge atau mencari inspirasi di pusat bisnis.

morissey-8

Resident Lounge | Sumber : iammorrissey.co

Jika anda betul-betul butuh untuk keluar dari sanctuary ini, banyak pilihan transportasi yang dapat anda gunakan salah satunya adalah sepeda dan Ed. Apa itu Ed? Ini menarik, Ed adalah bajaj yang telah dimodifikasi oleh Morrissey Hotel Residences. Bisa dibilang ini adalah bajaj modern yang simple dan elegan. Jauh dari kesan kotor dan tidak ramah lingkungan. Anda bisa berkendara dengan Ed bersama teman anda karena bajaj ini cukup luas dan dapat digunakan untuk dua orang. Jadi bisa merasakan suasana khas jalanan ibu kota dengan lebih holistic.

morissey-9

Meet Ed | Sumber : traveldetik.com

Apa yang bisa anda lakukan di sekitar lokasi hotel ini? salah satunya adalah mengunjungi salah satu patung yang tersohor di Jakarta yaitu patung Tugu Tani. Patung ini memiliki kisah yang menarik. Sebenarnya, patung tersebut adalah buatan Matvey Genrikhovich Manizer, seorang pemahat patung terkenal di Uni Soviet. Pada tahun 1959 pejabat Uni Soviet memperkenalkan Matvey kepada Presiden Soekarno yang sedang melakukan kunjungan kewarganegaraan.

morissey-10

Tugu Tani atau Tugu Pahlawan | Sumber : epicentrumworld.wordpress.com

Kita tau, presiden pertama kita itu sangat menyukai dan menghargai karya seni. Soekarno merasa tertarik dengan patung – patung yang berada di Uni Soviet. Lalu Matvey diundang ke Indonesia, untuk membuat karya yang menggambarkan keadaan bangsa Indonesia. Matvey pun datang ke Indonesia dalam rangka mencari inspirasi, hingga akhirnya Matvey terpesona oleh cerita perjuangan rakyat. Cerita tentang seorang ibu yang mendukung anaknya pergi berperang demi kemerdekaan bangsanya. Sang ibu tersebut pun membekali anaknya dengan makanan dan harapan.

 

Setelah mendapat inspirasi Matvey pun kembali ke Moskow untuk membuat patung tersebut, kemudian pada tahun 1963 patung tersebut telah berhasil diselesaikan dan dikirim melalui kapal laut. Patung itu diberikan sebagai tanda persahabatan Moskow – Jakarta. Lalu Soekarno melengkapi karya ini dengan menambahkan kata – kata “Hanja Bangsa Jang Menghargai Pahlawan Pahlawannja Dapat Menjadi Bangsa Jang Besar”.

Jadi, selain berlibur dan mengasingkan diri, kita juga bisa belajar sedikit tentang sejarah kecil bangsa kita dengan mengunjungi situs bersejarah di sekitar Morrissey Hotel Residences.

Anda bisa coba sendiri pengalaman menarik ini dengan memesan langsung kamar yang anda inginkan di sini

Selamat melarikan diri, Jakartans

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s