Rasanya saya sedang super produktif malam ini hahaha. Padahal ini Malam Minggu jam 23.04 dan saya masih segar bugar. Yeah ini semua karena
1. Tidur siang berkepanjangan. Karena sedang period, tidur saya jadi tidak ada cut off timenya. hahaha
2. Ice Coffee dingin yang pertama saya minum setelah dua bulan puasa minum kopi.
3. Masker mata yang bikin melek
4. Playlist Soul Jazz yang bikin fokus
Okeh. Let’s start.
Jadi begini, akhir-akhir ini saya sering mendapat pertanyaan dan permintaan dari beberapa teman untuk mereview CV mereka. CV tau kan ya? Curriculum Vitae. Kenapa? Karena sepertinya dalam fase umur saya, beberapa orang mulai merasa bosan dan jengah dengan pekerjaan mereka dan mulai mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan baru. Karena saya sudah 2 kali resign dan 3 kali pengalaman memasukkan CV ke perusahaan, bisa dibilang saya telah menghabiskan lebih banyak waktu untuk memperhatikan CV saya dibanding teman-teman lainnya yang belum pernah pindah pekerjaan. So, sepertinya penting juga untuk dibagi pada khalayak umum bagaimana caranya membuat CV yang baik. Inget ya baik, bukan bluffing. hahaha.
Pertama, kenapa butuh CV yang baik?
Ini penting juga untuk para Freshgraduate yang baru pertama akan mencari pekerjaan. Eh jangan salah ya, even kalian akan bikin usaha atau start up sendiri (lagi jaman bgt ya anak millenial, bikin start up sendiri), at some point kalian akan butuh CV buat orang lain. Kalo bukan buat cari kerja, buat ikut kompetisi atau cari funding kan. Jadi kenapa penting?
- CV adalah sarana pertama (meskipun bukan utama) untuk mengenal calon counterpart yang akan diwawancara. Jadi pastikan kalian punya CV yang informatif. Ibarat manusia, CV ini kaya baju. Gaya pake baju kalian akan mendefinisikan kalian ini seperti apa di mata lawan bicara. Iya kan? Bukan harus perlente atau bagaimana, yang paling penting adalah bisa menempatkan diri. Sama kaya bikin CV. Harus bisa menempatkan diri mau ngelamar kerja ke mana.
- Manusia adalah spesies yang punya selera. Maka demikian juga para orang-orang HR atau interviewer yang akan memilah-milah kandidat mana yang akan lolos saringan pertama. Hei, cari kerja ini sama kaya perang. Butuh strategi dan CV adalah senjata ujung tombak pada pejuang. Coba bayangkan kalian jadi seorang Manager Talent yang harus membaca ratusan CV setiap harinya. CV macem apa yang akan kalian pilih duluan? yang menarik dan informatif kan? Jadi jangan remehkan CV.
Jadi bagaimana membuat CV yang baik?
- Luangkan waktu khusus untuk membuat CV. Ini serius. Perlu merenung dan fokus untuk menghasilkan CV yang baik. Sisihkan satu hari tersendiri di akhir Minggu untuk membuat CV.
- Jangan males riset. Sering-sering searching gimana si CV yang bagus menurut orang-orang. Banyak orang yang minta saya review CV nya tapi sepertinya mereka sendiri jarang untuk melihat bagaimana si CV yang baik atau kalaupun sering lihat CV yang baik, kurang tepat dalam mengambil intisarinya.
- Bikin coret-coretan dulu di kertas bagaimana layout yang kalian mau untuk CV kalian. Ini akan membantu mengisi informasi apa saja yang relevan.
- Bikin dua versi CV. Dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Pastikan grammar dan tata bahasa kalian dalam CV sesuai kaidahnya. Buat sebagian orang, kesalahan penulisan bikin gatel bacanya (apalagi kalo orang yang baca berjiwa editor tingkat tinggi).
Lalu bagaimana isi CV yang baik?
(disclaimer : saya bukan orang HR, ini adalah poin-poin yang saya kumpulkan berdasarkan pengalaman, observasi dan riset selama hampir 7 tahun terakhir).
Menurut saya CV yang baik mengandung dua hal.
- Menarik tapi tidak berlebihan. Bosen ga sih kalo baca CV trus plain banget. Bikin di Microsoft Word dan ga ada warna-warna apa gitu. Bikin di Word ga papa, saya juga bikin di Word, tapi CV saya ga plain putih doang. Terlalu warna – warni schocking juga ga bagus. Pilih satu dua warna yang netral atau soft pastel. Kalau suka warna yang tegas, pilih versi pastelnya jangan terlalu pakai warna yang offensive dalam CV. Biasanya saya akan pilih satu warna saja dan elemen lainnya warna putih. Begitu juga dengan pemilihan font. Oh ya satu lagi, pastikan format CV kalian enak dibaca. Jangan miring sana sini, ga simetris, paragrafnya berantarakan, pointernya ga rapi. Pastikan juga kalau mau pakai gambar clipart dalam CV, pilih yang relevan dengan informasi kalian.
- Informatif tapi singkat. Berapa panjang sebaiknya? Satu halaman itu ideal, Dua halaman maksimal. Ga ada waktu lah orang HR untuk baca CV kalian kalo sampe lebih dari 2 halaman.
Step – step : Bagi CV kalian ke dalam 4 bagian.
- Foto yang baik. Inget, yang baik. Pastikan kalian memasang foto terakhir di CV kalian. Jangan diedit terlalu banyak. Kalo beda banget sama aslinya, orang HR yang akan manggil wawancara bisa-bisa ilfil dan ga jadi ngelanjutin prosesnya karena dianggap kalian memanipulasi CV mulai dari foto. Pakai baju yang sesuai dan gaya foto yang pas untuk kantor atau counterpart yang akan jadi pihak yang membaca CV kalian. Kadang, CV ditolak karena dari foto aja dianggep ga cocok dengan gaya (value) di perusahaan. Contoh, Kalian mau melamar jadi content writer yang notabene dunia kreatif, lalu foto kalian pake blazer formal ala foto ijazah. Gimana kira-kira? kalo saya HR yang baca CV nya, agak males untuk manggil wawancara karena menurut saya orang tersebut terlalu kaku dan bisa jadi kurang kreatif. Inget di dalem baca CV ini sangat banyak tingkat subjektivitas karen relatif tidak ada informasi lain yang bisa dipakai untuk menilai seseorang. Maka sebisa mungkin, masukkan foto kalian yang paling menarik tapi bukan editan. Kalo mau ngelamar ke perusahaan formal, foto pake baju yang formal dan hadap samping. Bisanya dengan menghadap ke samping postur kalian menjadi lebih terlihat santai tapi profesional. Lebih terkesan menarik.
- Informasi Pribadi. Jangan lupa masukkan informasi pribadi tapi jangan terlalu personal. Maksudnya gimana? Cukup masukkan data kontak pribadi (nomor Hp, email, alamat Linkedin, alamat tinggal), IPK terakhir dan statement diri. Ga perlu nulis berat badan, tinggi badan, suku dan informasi lainnya. Beberapa pihak bahkan kadang merasa tidak perlu tau keyakinan kita apa. Jadi pintar-pintar memilah informasi diri yang akan disampaikan dalam CV, ingat sekali lagi tidak perlu terlalu personal.
- Informasi Utama. Bagian ini bisa dibilang jantungnya CV. Isinya dua penting. Informasi Jenjang Pendidikan dan Informasi Pengalaman Kerja. Lalu bagaimana kalo saya Fresh Graduate? Pengalaman kerja bisa kalian ganti dengan pengalaman magang atau pengalaman organisasi. Bagaimana mengisinya? urutkan dari yang paling baru sampai yang paling terakhir. Untuk jenjang pendidikan, pilih sampai 3 jenjang terakhir saja, ga perlu lah ditulis sampe SMP di mana, SD di mana bahkan sampe TK di mana. Kepanjang wey, orang yang baca juga ga butuh info sebanyak itu.
Untuk pengalaman kerja atau organisasi, Bagian ini membutuhkan waktu yang niat untuk nulisnya. Sebagian besar orang kurang bisa menulis dan mengambil intisari dari apa role utama pekerjaan mereka. Bisanya mereka terjebak untuk menulis kegiatan sehari-hari yang mereka kerjakan. Misalnya pekerjaan saya adalah Relationship Manager. Biasanya orang akan menulis Saya bertanggung jawab untuk mencari nasabah yang mau mengambil kredit. Ya itu juga semua orang tau. Sebaiknya tulislah role yang lebih stratejik dari pekerjaan / pengalaman organisasi. Jadi apa yang saya tulis? Saya akan menulis bahwa saya menjadi advisor dari usaha nasabah saya dan memberikan pandangan yang menyeluruh atas bisnisnya dan apa yang bisa dikembangkan bersama dengan bank saya.
Misalnya saya adalah seorang Sekretaris BEM. Saya akan menulis role saya adalah
– Memastikan seluruh agenda BEM berjalan sesuai dengan time line. -> ini menunjukkan saya bisa bekerja dengan pihak lain untuk mencapai tujuan bersama.
– Melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder di dalam dan luar fakultas. -> Ini menunjukkan saya bisa bekerja dengan tim dan menjaga komunikasi antar bagian berjalan dengan baik.Bisa bedakan ya? Coba renungkan apa role stratejik yang kalian kerjakan setiap hari. Ini menjadi sangat penting untuk posisi Mid Manager. Untuk tingkat yang lebih tinggi, orang akan melihat apa peran penting seseorang dalam perusahaannya, bukan kegiatannya sehari-hari.
- Informasi tambahan. Isinya bisa bermacam – macam tergantung field pekerjaan yang akan dipilih. Biasanya berisi pengalaman organisasi (untuk yang sudah bekerja), sertifikasi, pelatihan atau award. Jangan masukkan semua, pilih yang paling prestisius dan time linenya dekat. Juara panjat pinang tujuh belasan jaman SMP ga perlu lah ditulis juga. Untuk posisi Mid Manager, masukkan juga portofolio pekerjaan yang strategis untuk informasi tambahan seberapa luas scope of work yang pernah kita lakukan.
See, i took my CV seriously. Bukan untuk bluffing, tapi penting untuk personal branding. Ketika saya bilang saya adalah orang yang teliti, tapi ternyata dalam CV saya ada tulisan yang salah, ini membantah statement tentang diri saya.
Buat para Fresh Graduate, tips saya Belajar untuk menilai diri sendiri. Apa kekurangan dan kelemahan kalian. Cari 5 hal yang paling mendeskripsikan diri kalian. Contoh, Saya adalah orang yang adaptif, kreatif, berpikir strategis, detil dan komunikatif. Pastikan lima hal tersebut ada dalam diri kalian. Jangan sampe kalian bilang kalian adalah orang yang punctual, tapi ternyata saat wawancara terlambat. Aiyyooh, hancurmina semua usaha bikin CV yang baik.
Sekali lagi, CV adalah yang pertama tapi bukan yang utama. Ketika udah berhasil dipanggil wawancara, lain lagi medan perangnya. Selamat mencoba! Ini saya bagikan beberapa CV yang menurut saya bagus.

From creativemarket.com

From creativemarket.com

From tgam.info
Di Pinterest juga bagus-bagus. Silakan mencari referensi layout dan desain lainnya. Ingat jangan terlalu berlebihan dalam memilih warna, layout, ukuran font, jenis font dan informasi yang mau disampaikan.
Good Luck. Selamat mencoba.
Cheers!